Kamis, 19 Maret 2009

Manfaat Biaya Perunit

Manfaat Biaya Perunit

  • Perusahaan Manufaktur
    Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya perunit adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan, penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan biaya persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapi setiap perusahaan pada setiap akhir periode.
    Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan
    tergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non produksi.
    Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka informasi biaya perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam kondisi perusahaan beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkan adalah informasi biaya variabel.

  • Perusahaan Jasa
    Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya
    untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa yang disediakan dan mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan.
    Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya perusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan, karena jasa tidak menghasilkan produk fisik

Sistem Pengumpulan Harga Pokok

Sistem Pengumpulan Harga Pokok

  1. Job Order Cost. Yaitu suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada pesanan mempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost sheet. Pada metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan pelanggan.
  2. Process Cost. Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode ini, proses produksi diperusahaan dilaksanakan secara terus menerus, barang yang dihasilkan homogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan atas waktu. Pada metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi stock

Sistem Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan
untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan atas
disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya :

1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
a. Factory Cost (Biaya Produksi)
1. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
b.Commercial Expense (Operating Expense)
1. Marketing and Selling Expense
2. General & Administration Expense

2. Berdasarkan Periode Akuntansi
a. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal).
Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi.
Jenis Pengeluaran ini dikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga
perolehan. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai capital expenditure
jika pengeluaran ini memberimanfaat lebih dari satu periode akuntansi,
jumlahnya relatif besar, dan pengeluaran ini sifatnya tidak rutin.
b. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan).
Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode akuntansi dimana
pengeluaran ini terjadi.
Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan
dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai
revenue expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada
periode terjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan
umumnya pengeluaran ini sifatnya rutin.

3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
a. Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara langsung
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
b. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang tidak
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu.

4. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya
a. Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik
yang eksplisit dengan output.
b. Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau
programmed cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan
yang akurat dengan output.
c. Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang terjadi
dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan
organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.

5. Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit
berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara
biaya aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya
berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin
besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya
variabel.
c. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai
dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak
sebanding/proporsional.

6. Berdasarkan Objek yang dibiayainya
a. Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi
kepada objek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat
diidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.

Tujuan dan Manfaat Akuntansi Biaya

Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu
untuk :

  • Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
  • Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat membantu dalam : (a) penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses, (b) penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok, (c) penetapan laba.
  • Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.

Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting.

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

  • Biaya (cost) berbeda dengan beban (expense), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan
  • Beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan.

Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss

Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi keuangan sebagai bagian dari akuntansi yang berkaitan erat terhadap persiapan laporan keuangan untuk pihak eksternal, seperti kreditor, pemasok, pemegang saham, kreditor, serta dirjen pajak.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Laporan yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK/PSAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK.

LAPORAN KEUANGAN
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari laporan rugi / laba (ikhtisar rugi / laba), neraca, laporan perubahan modal ( equitas ), dan laporan arus kas (cash flow).

Cara penyajian laporan keuangan bisa bervariasi namun tetap harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang di tetapkan dalam SAK. Sedangkan untuk laporan keuangan yang lengkap menurut SAK harus terdapat catatan atas pos-pos dalam laporan keuangan ( Pos-pos Rugi / laba dan neraca ).

Dasar-dasar Akuntansi

Pengertian dan Prinsip Akuntansi

Pengertian
Akuntansi berkaitan dengan cara-cara atau teknik pencatatan, penggolongan, merangkum, dan melaporkan transaksi keuangan suatu perusahaan/organisasi dalam periode tertentu yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan penilaian kinerja. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan paparan mengenai kegiatan-kegiatan akuntansi tersebut di atas, prinsip akuntansi, laporan keuangan dan analisisnya. Rasanya sulit merangkum semua paparan dalam suatu tulisan pendek, tapi fokus dari tulisan ini adalah mencoba memberikan pedoman umum mengenai akuntansi dan bagaimana membaca kinerja suatu perusahaan/organisasi yang tercermin dalam laporan keuangannya. Apa sebenarnya perbedaan antara pembukuan dan akuntansi?
Pembukuan: hanya kegiatan pencatatan dari kejadian ekonomi/transaksi bisnis (salah satu dari proses akuntansi)
Akuntansi: melibatkan seluruh proses akuntansi (pencatatan, penggolongan, peringkasan, penyiapan laporan keuangan)

Siklus, persamaan, dan metode pencatatan Akuntansi

Pada prinsipnya siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi bisnis (business transaction) dan penyiapan dokumen yang berkaitan dengan transaksi tersebut (documents of source). Dari dokumen ini kita melakukan penjurnalan dan penggolongan (posting) ke dalam buku besar (general ledger) sesuai dengan jenis transaksinya. Dari buku besar, kita melakukan kompilasi ke neraca percobaan (trial balance). Neraca percobaan merupakan sumber untuk membuat laporan keuangan (financial statement) dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca.

Ilustrasi Proses Akuntansi
Jurnal (Journals)
Jurnal bisa berbentuk dua-kolom ataupun multi-kolom. Kegunaannya sama, dan keduanya memuat debit dan kredit. Perbedaannya hanya pada layout-nya. Jurnal dua-kolom digunakan untuk jurnal umum. Multi-kolom umumnya digunakan untuk pengeluaran/penerimaan kas, karena satu kolom untuk kredit/debit yang selalu sama dan kolom-kolom lainnya adalah biaya/sumber penerimaan yang bermacam-macam.

Laporan Keuangan
Laporan Keuangan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan yang meliputi laporan laba-rugi, neraca, dam laporan arus kas, yang berguna dalam pengambilan keputusan. Tujuan pembuatan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai prospek arus kas, kondisi keuangan, kinerja dan laba, dan pembiayaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat digunakan untuk membuat keputusan dan menilai kinerja manajemen.

Praktik Pencatatan s/d Laporan Keuangan
Kita akan coba ilustrasikan proses akuntansi diatas dalam sebuah pencatatan sederhana dari sebuah perusahaan di bawah ini. Yang perlu diperhatikan adalah pentingnya penggolongan setiap transaksi secara benar sehingga setiap kegiatan usaha dapat diringkas dan memberikan informasi yang tepat.

Selasa, 17 Maret 2009

Pengertian, Definisi dan Persamaan Akuntansi

Pengertian, Definisi dan Persamaan Akuntansi

Akuntansi merupakan bentuk penyajian informasi yang berasal dari transaksi dan hasilnya (output) adalah laporan keuangan. Ditilik dari manfaat akuntansi ada dua kepentingan yaitu kepentingan internal dan kepentingan eksternal.

Laporan Keuangan
Neraca merupakan salah satu hasil proses akuntansi yang menunjukkan posisi dari komposisi kekayaan, kewajiban serta modal perusahaan.

Pengertian akuntansi meliputi pengertian yang mencakup proses akuntansi yang tidak dapat dilakukan tanpa keruntutan proses. Produk akuntansi berupa laporan keuangan meliputi dua laporan yaitu neraca/balance sheet dan laporan rugi-laba atau loss and income statement. Dari kedua laporan tersebut dapat disusun laporan perubahan modal secara periodik.

Untuk balance sheet menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan riil antara lain asset yang terdiri dari current assets, fixed assets, dan liabilities serta capital.

Sedangkan laporan rugi-laba disusun secara periodik yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya umum dan pendapatan bersih.

Neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang dibuat secara berkala dan menunjukkan posisi keuangan yaitu keadaaan harta, utang dan modal pada suatu periodik.

Judul neraca menyebutkan nama perusahaan, perkataan neraca, dan tanggal neraca.

Dua bentuk neraca menunjukkan bagaimana modal akhir dihitung, yaitu dengan memperhatikan modal awal, tambahan modal, laba (rugi) bersih dan pengambilan untuk pribadi (prive).

Neraca secara garis besar terdiri dari pengembangan sistem pencatatan persamaan- akuntansi atau biasa disebut accounting equations. Berkembangnya sistem pencatatan ini jika kita kaitkan pada waktu mempelajari dasar-dasar akuntansi maka data trial balance yang berisi data-data perkiraan riil merupakan bahan dasar disusunnya neraca.

Tingkat pemahaman selanjutnya yang harus dikembangkan dan didalami adalah pemahaman tentang latar belakang masing-masing komponen dan unsur neraca termasuk dalam atau bernaung pada heading yang sama.

Penempatan komponen dan unsur-unsur yang sama yang tidak tepat akan berakibat fatal. Kefatalan itu antara lain: neraca tidak menjadi informatif, susunan yang dihasilkan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan prinsip-prinsip penulisan neraca, pihak-pihak yang berkepentingan tidak dapat memanfaafkan pendalaman pada neraca. Begitu pula pemahaman pada bagian modul berikutnya yaitu modul 2 tentang materi pokok laporan keuangan income statement.

Menempatkan secara tepat unsur-unsur neraca pada headings yang tepat berarti melaksanakan prinsip-prinsip penulisan laporan keuangan neraca. Hasil yang didapat bahwa neraca dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penyusunan neraca yang benar akan dapat dimanfaatkan untuk bahan pengambilan keputusan pimpinan, pemegang saham.

Perkiraan dan Buku Besar/Ledger

Jurnal merupakan suatu basis pencatatan dan mampu menjadi sumber informasi keuangan untuk langkah-langkah proses akuntansi maupun untuk di-jadikan bahan sumber informasi apabila terjadi kesalahan-kesalahan di belakang hari menyangkut segala informasi akuntansi.

Siklus Akuntansi

Setelah proses pencatatan maka langkah selanjutnya dalam penyelesaian pekerjaan siklus akuntansi yang nantinya menghasilkan laporan keuangan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

Buku besar merupakan himpunan dari seluruh perkiraan atau rekening yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi yang timbul dalam perusahaan. Data dalam buku besar bisa dilakukan koreksi silang dengan jurnal selain hal tersebut data dari himpunan perkiraan buku besar merupakan sumber informasi yang paling pokok untuk mengetahui perkiraan-perkiraan riil maupun nominal yang ditimbulkan maupun selama satu periode. Saldo-saldo perkiraan buku besar tersebut merupakan bahan penyusunan neraca saldo atau Trial Balance.

Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening-

menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper-

Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan

Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam

Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos

Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek

Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian

Kas

Kas merupakan pos yang paling aktif di dalam laporan keuangan dan sebagian besar transaksi dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kas. Unsur-unsur kas adalah semua mata uang baik kertas maupun logam, mata uang dalam negeri maupun luar negeri. Selain mata uang termasuk juga dalam golongan kas beberapa surat-surat berharga yang mempunyai sifat-sifat seperti mata uang. Sumber kas suatu perusahaan dapat berasal dari penjualan baik kontan maupun secara kredit, pinjaman maupun bantuan secara cuma-cuma.

Rekonsiliasi Bank

Banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa bank untuk penerima atau penyimpan semua penerimaan dan mengurus atau melaksanakan pembayaran perusahaan dalam hal ini adalah penggunaan cek. Seringkali sisa kas di bank antara catatan perusahaan dan catatan bank berbeda. Hal ini terjadi karena:

Karena sifat-sifat atau kreativitasnya, kas merupakan unsur aktiva yang paling mudah diselewengkan. Karena itu pulalah pengawasan terhadap kas amat penting. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan dalam pengawasan kas yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan dan pengawasan kas, penyimpanan uang kas di bank, voucher system dan pemeriksaan kas secara tiba-tiba. Dengan cara-cara tersebut maka penyelewengan penyalahgunaan kas dapat dikurangi atau mungkin dihindari.

Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan jasa bank untuk lalu lintas uangnya. Pengeluaran uang kas melalui bank demikian juga sering kas yang sudah diterima perusahaan disimpan di bank. Untuk melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif kecil dan bila dilakukan dengan cek bank hanya akan menimbulkan kesulitan. Hal ini tidak melancarkan pembayarannya, mungkin perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk membentuk dana khusus dengan jumlah yang relatif kecil. Dana inilah yang disebut dengan kas kecil (petty cash). Ada 2 (dua) metode pembukuan petty cash yaitu metode imprest dan metode fluktuasi.

Penundaan pembukuan oleh salah satu pihak

Adanya kesalahan dalam pembukuan transaksi oleh satu pihak.

Untuk itu dibuat satu daftar untuk mencocokkan kedua saldo tadi. Daftar itu disebut daftar rekonsiliasi bank atau laporan rekosiliasi bank (bank reconsiliation statement).

Penyebab timbulnya perbedaan tadi dapat digolongkan menjadi:

Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi

Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penawaran oleh bank tetapi belum dicatat

Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai pengeluaran oleh perusahaan.

Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum


Account Receivables

Dalam Kegiatan Belajar 1 ini Anda sudah mengenal apa yang dimaksud dengan account receivables dan apa yang termasuk dalam account receivables. Sumber utama terjadinya account receivables adalah adanya keadaan penjualan berdasarkan kredit, sehingga penagihan dilakukan beberapa waktu setelah penjualan itu.

Bad Debt

Setelah kita menginjak pada Kegiatan Belajar kedua ini, maka Anda akan bertambah kaya pengetahuan mengenai pengertian-pengertian yang sangat erat sekali hubungannya dengan account receivable, karena dalam proses Kegiatan Belajar 2 ini Anda telah mendapatkan pengetahuan mengenai: bad debt, bad debt recovered, allowance for bad debt dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Notes Receivables

Notes Receivable dapat diperjualbelikan dan berpindah-pindah dengan pemiliknya sebelum tiba saat debitur harus melunasinya. Pemilik yang memiliki notes paling akhir yang nantinya berhak memintakan pembayaran kepada debitur setelah sampai pada waktu dijanjikan (hari jatuh tempo).

Pengetahuan kita mengenai account receivables tidak hanya sekedar mengetahui apa artinya, tetapi juga dapat mengerti apa yang dapat dicatat di dalam account receivables itu sendiri, sebab tidak semua penjualan secara kredit dapat dimasukkan ke dalam account receivables. Sedangkan yang dimasukkan ke dalam account receivables adalah tagihan-tagihan yang ada jaminannya dapat direalisir akan dimasukkan ke dalam pembukuan pada perkiraan yang lain/yang berbeda yang akan saya kemukakan pada kegiatan belajar selanjutnya.

Dari contoh-contoh yang telah diberikan pada Kegiatan Belajar 1 cukup jelaslah kiranya bagaimana mekanisme pembukuan dari suatu transaksi yang berkaitan dengan account receivables. Di samping itu juga mengenai bagaimana caranya menutup suatu account receivables pada akhir tutup pembukuan serta bagaimana pemunculannya pada suatu neraca untuk tahun berikutnya.

Dengan belajar contoh-contoh yang telah diberikan sebagai pelengkap di dalam saya memberikan gambaran kepada Anda begaimana mekanisme pembukuannya terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalam kaitannya dengan Kegiatan Belajar 2 ini.

Akan tetapi sering terjadi bahwa debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik yang terakhir ini. Apablia terjadi hal yang demikian, maka yang harus bertanggung jawab adalah kreditur yang paling awal yaitu yang melakukan perjanjian notes tersebut dengan debitur. Kredit yang pertama inilah yang harus melunasi piutang itu kepada kreditur terakhir, baru kemudian ia nantinya akan ganti menagih kepada debitur yang bersangkutan.

Dengan demikian, walaupun kreditur paling awal sudah menjual “notes”-nya, akan tetapi tanggung jawab masih harus dipikul, apabila debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik notes yang terakhir.

Pengertian Inventory dan Metode Pembukuan

Inventory adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan. Yang termasuk dalam persediaan barang-barang tersebut adalah persediaan bahan mentah, beserta bahan pembantu, persediaan barang-barang yang harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut pengeluaran (penjualan) dan pemasukan (pembelian) barang-barang. Dengan melihat pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan yang ada di gudang. Dengan demikian adanya pembukuan/pencatatan persediaan barang-barang yang menghindari adanya pengeluaran-pengeluaran terhadap persediaan barang-barang. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam unit mencatat persediaan barang-barang, yaitu dengan metode perpetual (inventarisasi terus menerus) dan inventarisasi fisik (metode physical).

Berbagai Cara Penilaian Invetory

Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk penilaian inventory : metode first in first out, metode last in first out, metode weighted average, metode At. Retail dan metode moving average.

Perpetual inventory system dipergunakan apabila macam barang yang dijual tidak banyak; dalam hal sebaliknya dipergunakan periodic inventory system.

Inventarisasi umumnya dilakukan pada waktu penutupan tahun buku dengan mengentikan operasi perusahaan. Walaupun demikian inventarisasi tanpa menghentikan aktivitas perusahaan dapat juga dilakukan.

Penilaian inventory untuk perusahaan berbeda dengan penilaian inventory untuk perusahaan dagang, khususnya yang menyangkut perhitungan equivalent unit. Equivalent unit adalah jumlah unit yang seharusnya dapat di produsir baik pada awal maupun akhir periode pembukuan. Perhitungan equivalent unit berlaku bagi barang-barang yang belum selesai menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Barang-barang tersebut disebut barang setengah jadi. Penilaian inventory pada perusahaan industri menyangkut perhitungan biaya yang telah digunakan barang-barang setengah jadi. Jumlah unit equivalent terdiri dari :

Jumlah unit yang diselesaikan pada awal periode

Jumlah unit yang diselesaikan pada akhir periode

Jumlah unit yang dihasilkan selama periode pembukuan dan sudah dalam bentuk barang jadi.

Penilian persediaan dapat dilakukan dengan cara specifik identification method, average cost, fifo dan lifo. Kemudian dilanjutkan dengan memilih antara penilaian berdasarkan “cost” atau “harga terendah antara cost dan market”.

Plant and Equipment

Plant dan equipment merupakan tangible fixed assets (aktiva tetap berwujud) yang bersifat permanen. Disebut relatif permanent karena digunakan untuk jangka waktu yang lama yaitu lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap berwujud merupakan salah satu bentuk yang dimiliki perusahaan dan tampak pada neraca perusahaan. Oleh karena itu segala sesuatu yang menyangkut perubahan nilai dari aktiva tersebut harus dicatat. Misalnya berkurangnya nilai mesin-mesin produksi karena telah digunakan, harus diperhitungkan sebagai biaya penyusutan. Demikian pula segala biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh aktiva tetap, hingga siap digunakan dalam kegiatan perusahaan, harus diperhitungkan sebagai harta perolehan.

Depreciation

Depresiasi/penyusutan adalah penggantian nilai prestasi yang hilang dari plant dan equipment yang mengakibatkan berkurangnya nilai assets tersebut. Istilah depresiasi ini dipergunakan untuk menggambarkan biaya dari tangible assets, seperti misalnya mesin-mesin untuk proses produksi dan gedung. Dengan kata lain depresiasi dibebankan pada assets yang tangible (berwujud), tahan lama, dipergunakan dalam operasi perusahaan dan dimiliki tidak untuk dijual.

Revaluasi (Penilaian Kembali)

Dilihat dari segi akuntansinya, tujuan yang harus dicapai dalam melakukan penilaian kembali (revaluasi) terhadap plant dan equipment yang dimiliki oleh perusahaan ialah agar laba-rugi periodik yang telah ditentukan melalui proses mempertemukan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dapat menggambarkan secara layak tentang hasil usaha perusahaan.

Asset tersebut perlu disusutkan, agar pada saat assets dinyatakan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi, perusahaan dapat membeli assets yang baru.

Yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah umur ekonomis dari suatu assets misalnya mesin-mesin untuk proses produksi. Walaupun mesin ini dikatakan tahan lama, tetapi tetap mempunyai umur ekonomis tertentu. Pada saat mesin tersebut biayanya melebihi/tidak seimbang dengan hasil produksinya, maka pada saat itulah mesin tersebut harus diganti dengan mesin yang baru.

Cara-cara penyusutan dapat diatur menurut kebijaksanaan perusahaan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Metode yang akan digunakan hendaknya yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Metode accelerated depreciation akan memberikan manfaat dengan adanya working capital yang lebih besar pada tahun-tahun pertama dibandingkan dengan jika digunakan straight line method atau units of production method.

Penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang bisa berakibat kenaikan nilai (appraisal) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka selanjutnya kenaikan nilai tersebut dibukukan sebagai modal penilaian kembali.

Sedang untuk penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang berakibat penurunan nilai (devaluasi) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka besarnya nilai penurunan rekening-rekening pembukuan untuk plant dan equipment yang bersangkutan.

Current Liabilities (Utang Lancar)

Di dalam akuntansi yang dimaksud dengan utang adalah jumlah uang yang dinyatakan atas kewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan barang-barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang. Kewajiban-kewajiban mana timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang telah terjadi sebelumnya. Sedang yang dimaksud dengan utang lancar (current liabilitas) ialah semua utang-utang atau kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain kecuali pemilik perusahaan, yang harus dipenuhi atau dilunasi dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).

Utang Jangka Panjang (Long Term Debt)

Utang jangka panjang adalah meliputi semua utang atau kewajiban keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi terhitung sejak tanggal laporan keuangan (neraca). Sehingga utang jangka panjang berbeda dengan utang jangka pendek atau lancar, yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari satu periode akuntansi. Utang timbul atau berasal dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang melibatkan pihak lain atau ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditetapkan secara sepihak baik oleh pemilik maupun manajemen saja.

Pada dasarnya utang dipengaruhi oleh unsur ketidakpastian. Sehinga jika dilihat dari segi derajat unsur ketidakpastian yang terkandung di dalamnya itu, maka current liabilitas dapat digolongkan menjadi dua yaitu 1) utang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti dan 2) utang yang jumlahnya ditaksir.

Yang termasuk utang yang jumlahnya dapat ditentukan pasti adalah meliputi semua kewajiban-kewajiban untuk membayar yang jumlah dan tanggal jatuh tempo sudah pasti. Adapun jenis utang yang termasuk golongan utang ini antara lain adalah: account payable (utang dagang), notes payable (wesel bayar), accrued payable (biaya yang masih harus dibayar), utang funds, deferred revenue (utang pendapatan), dividend payable (utang dividen).

Pada dasarnya ada beberapa jenis utang yang jumlahnya secara pasti tidak dapat ditentukan, walaupun peristiwa-peristiwa atau transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan kewajiban aktiva atau jasa kepada pihak lain sudah berlangsung, oleh karena itu untuk menentukan jumlah utang dilakukan penaksiran, dan yang termasuk jenis utang ini antara lain ialah: utang garansi atas produk yang dijual dan utang hadiah yang ditawarkan kepada konsumen

Setelah satu bentuk utang jangka panjang yang sangat sederhana di dalam akuntansinya adalah utang wesel (wesel bayar) jangka panjang atau long term notes dengan satu tanggal jatuh tempo. Bentuk lain dari utang jangka panjang adalah bond payable (utang obligasi) yaitu suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu dikemudian hari dan bunga tertentu secara periode selama jangka waktu yang tertentu pula.

Dengan kata lain obligasi merupakan surat pengakuan utang yang disertai oleh kepastian mengenai tanggal pembayaran bunganya. Di samping itu surat utang obligasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan di dalam mendapatkan sumber dananya, apabila perusahaan tidak menghendaki untuk mengeluarkan saham baru beserta konsekuensinya.

Akuntansi Pembelian

Pada prinsipnya accounting untuk pembelian adalah sejalan dengan accounting untuk penjualkan, hanya dilihat dari pihak yang berlawanan.

Accounts receivable akan tersangkut apabila terjadi penjualan kredit (Dr) dan penerimaan hasil penjualan tersebut dikemudian hari.

Cash account akan tersangkut apabila terjadi penjualan tunai atau penerimaan hasil penjualan kredit.

Sales account akan tersangkut baik kalau terjadi penjualan kredit maupun penjualan tunai.

Sales returns & allowances account akan tersangkut apabila ada barang-barang yang dikembalikan karena rusak atau apabila kerusakan-kerusakan sedemikian rupa sehingga pembeli diberi potongan harga.

Sales discount account akan tersangkut apabila perusahaan memberikan potongan harga karena pembeli membayar lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan .

Trade discount tidak pernah dibukukan ke dalam sales discounts account.

Cash discount dicatat dalam sales discounts account.

Proses accounting penjualan dapat digambarkan di dalam ikhtisar sebagai berikut:

Proses accounting untuk pembelian

Perbandingan Accounting

Akunting Pengendalian

Laporan akunting untuk operasional bagian pada umumnya terbatas pada daftar pendapatan. Dan daftar pendapatan dari tiap bagian ini tidak akan dikeluarkan kepada para pemegang saham.

Akunting Pabrik

Terdapat perbedaan dalam proses penyusunan worksheet untuk perusahaan industri pabrik, jika dibandingkan dengan worksheet suatu perusahaan perdagangan.

Tingkat akunting bagian yang dapat digunakan untuk analisis dari operasi-operasi oleh tiap bagian dapat disudahi dengan penetapan laba bruto dari penjualan-penjualan atau dapat juga diperluas sampai pada penetapan pendapatan netto.

Metode akunting khusus untuk cabang perusahaan apabila digunakan sistem sentralisasi, maka cabang perusahaan hanya menyelenggarakan catatan-catatan dasar dari transaksi-transaksinya yang selanjutnya mengirim semua tembusan dokumen ke kantor pusat untuk dicatat ke dalam buku jurnal. Jadi cabang tidak menyusun buku untuk buku-buku jurnal maupun buku besar.

Selain kalau digunakan sistem desentralisasi, tiap cabang menyelenggarakan sistem akuntingnya sendiri dengan buku jurnal dan buku-buku besarnya sendiri pula.

Perbedaan pandangan terhadap bahan mentah dengan barang jadi yang ditentukan oleh produsen tingkat tertentu menyebabkan accounting untuk perusahaan industri pabrik berbeda dengan accounting perusahaan perdagangan. Perbedaan yang lain, antara lain dalam hal menentukan Cost of Good Sold, dimana Cost of Good Manufactured mengganti purchases (dalam pemisahan perdagangan).

Letak perbedaan Cost of Good Manufactured dengan Manufacturing Cost adalah cost of goods manufactured merupakan harga pokok barang-barang jadi yang diproduksi selama periode bersangkutan, sedangkan manufacturing cost adalah seluruh biaya-biaya yang berhubungan dengan pembuatan barang-barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi.

Proses Worksheet:

Selama items yang diperlukan untuk menentukan Cost of Goods Manufacturing dimasukkan/dipindahkan ke dalam manufacturing statement. Selisih antara jumlah debit dan kredit pada manufacturing statement dipindahkan ke income statement pada sisi debit.

Setelah adjustment dilakukan maka angka-angka adjustment trial balance ditambah dengan angka adjustment dipindahkan ke manufacturing statement, income statement pada sisi debit.

Yang dimasukkan ke manufactured statement adalah semua perkiraan cost/expense di luar proses pembuatan barang dimasukkan ke income statement yang merupakan selisih antara debit dan kredit dari manufacturing statement. Semua inventory dimasukkan ke manufacturing statement kecuali perkiraan finished goods inventory

Sumber Buku Akuntansi Dasar Karya Soegito Sudrajat

Minggu, 15 Maret 2009

Jenis Laporan Keuangan

Jenis Laporan Keuangan
Keseimbangan harta terhadap kewajiban dan kepemilikan tidaklah cukup untuk memberikan gambaran yang lengkap. Pemilik usaha dan pemberi pinjaman tertarik untuk mengetahui nilai dari jenis pendapatan dan jenis beban. Mereka juga tertarik untuk mengetahui nilai dan jenis-jenis harta, kewajiban dan kepemilikan usaha pada setiap akhir periode. Untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut disajikan suatu bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini meliputi1. laporan rugi laba2. Laporan neraca3. Laporan perubahan modal.

Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba dapat didefinisikan sebagai kesimpulan dari pendapatan, beban-beban, dan pendapatan bersih atau rugi bersih dari suatu usaha dalam kurun waktu tertentu. Dapat juga dikatakan sebagai laporan untung atau rugi, atau laporan operasional perusahaan. Mari kita bahas definisi dari elemen-elemen di dalam laporan rugi laba.
Pendapatan. Peningkatan nilai modal dari hasil penjualan barang–barang atau jasa dari suatu usaha. Dalam bentuk nilai, pendapatan yang sama dengan jumlah kas, piutang atau harta lainnya yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa.

Beban. Penurunan nilai modal dikarenakan adanya aktivitas operasi yang timbul dalam usaha untuk memperoleh pendapatan. Dalam hitungan angka, biaya sama dengan nilai dari barang dan jasa yang telah digunakan atau telah dikonsumsi dalam meraih pendapatan.

Pendapatan Bersih. Peningkatan modal sebagai akibat dari laba kegiatan sebuah usaha. Ini adalah kelebihan dari pendapatan melebihi biaya untuk satu periode akuntansi.

Rugi Bersih. Penurunan nilai modal yang merupakan hasil dari operasi suatu usaha. Hal ini terjadi karena beban-beban operasi lebih besar nilainya dari pada pendapatan dalam satu periode akuntansi.

Adalah penting untuk mencatat bahwa penerimaan kas dikualifikasikan hanya untuk pendapatan yang meningkatkan nilai modal. Sebagai contoh, peminjaman uang dari bank tidak menambah nilai pendapatan. Demikian Pula, Pembayaran beban hanya jika hal tersebut mengurangi nilai modal.

Di banyak perusahaan terjadi sekitar ratusan bahkan ribuan transaksi pendapatan dan beban dalam satu bulan. Untuk menyatukan transaksi-transaksi ini di dalam satu rekening atau akun sangatlah tidak praktis. Disamping itu, tidaklah mungkin untuk menunjukkan hubungan antara berbagai jenis transaksi. Sebagai contoh kita dapat mengetahui hubungan antara pengeluaran beban dengan penjualan dan apakah ratio lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Untuk mengatasi masalah ini, kita tinggalkan investasi atau pemasukan data permanen pada rekening modal dan membuat rekening sementara untuk pendapatan dan biaya. Selisih dari rekening atau akun-akun ini, yaitu keuntungan bersih atau rugi bersih, akan di pindahkan sebagai satu rekening ke rekening modal.

Karena laporan keuangan menyinggung waktu tertentu, akan menjadi penting untuk menentukan kapan jenis pendapatan atau beban akan dihitung. Dengan menggunakan Akuntasi Akrual Basis pendapatan diakui pada saat pendapatan diperoleh dan beban diakui pada saat terjadi. Hal ini berbeda dengan Akuntasi Kas Basis yang mana pendapatan dan beban secara umum ditunjukan dengan menerima atau membayar dengan tunai. Hal penting dari Akrual basis adalah kesesuian antara pendapatan dan beban yang dihasilkan. Menggunakan sistem Akrual Basis, rekening-rekening akan disesuaikan pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan kondisi sebenarnya pendapatan yang diperoleh dan beban serta biaya yang terjadi dalam satu periode.

Kebanyakan perusahaan menggunakan metode akrual basis, walaupun umumnya orang pribadi atau profesional lebih sering menggunakan metode kas basis. Biasanya akuntansi kas basis menghasilkan ketidaksesuaian ketika menghitung persediaan, piutang, dan utang.

Bab I. Persamaan Akuntansi dan Laporan Keuangan

Sifat Dasar Akuntansi

Setiap elemen dari masyarakat – dari individu sampai dengan industri atau lembaga pemerintah – harus membuat keputusan bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki. Akuntansi adalah proses bantuan dalam mengambil keputusan melalui pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi bisnis dan mengartikan pengaruh yang berhubungan dengan bisnis yang sesungguhnya.

Elemen Dasar Posisi Keuangan dan Persamaan Akuntansi

Kondisi keuangan atau posisi bisnis perusahaan diwakili oleh Harta, Kewajiban dan Modal.
Harta adalah barang yang digunakan dalam usaha dan memiliki nilai moneter, sebagai contoh kas, persediaan, gedung dan peralatan.

Kewajiban adalah jumlah hutang kepada kreditor, termasuk semua jenis hutang, harta yang ditangguhkan juga termasuk dalam kewajiban.

Modal Pemilik adalah Hak kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan

Ketiga elemen dasar ini saling berhubungan melalui hubungan fundamental yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan ini menunjukkan persamaan antara harta di satu sisi dengan kewajiban kepada kreditor dan modal pemilik di sisi lain.

HARTA = KEWAJIBAN + MODAL

INGAT
Persamaan Akuntansi Harta = Kewajiban + Modal harus sama nilainya setelah transaksi