Kamis, 19 Maret 2009

Manfaat Biaya Perunit

Manfaat Biaya Perunit

  • Perusahaan Manufaktur
    Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya perunit adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan, penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan biaya persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapi setiap perusahaan pada setiap akhir periode.
    Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan
    tergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non produksi.
    Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka informasi biaya perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam kondisi perusahaan beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkan adalah informasi biaya variabel.

  • Perusahaan Jasa
    Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya
    untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa yang disediakan dan mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan.
    Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya perusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan, karena jasa tidak menghasilkan produk fisik

Sistem Pengumpulan Harga Pokok

Sistem Pengumpulan Harga Pokok

  1. Job Order Cost. Yaitu suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada pesanan mempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost sheet. Pada metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan pelanggan.
  2. Process Cost. Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode ini, proses produksi diperusahaan dilaksanakan secara terus menerus, barang yang dihasilkan homogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan atas waktu. Pada metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi stock

Sistem Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan
untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan atas
disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya :

1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
a. Factory Cost (Biaya Produksi)
1. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
b.Commercial Expense (Operating Expense)
1. Marketing and Selling Expense
2. General & Administration Expense

2. Berdasarkan Periode Akuntansi
a. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal).
Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi.
Jenis Pengeluaran ini dikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga
perolehan. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai capital expenditure
jika pengeluaran ini memberimanfaat lebih dari satu periode akuntansi,
jumlahnya relatif besar, dan pengeluaran ini sifatnya tidak rutin.
b. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan).
Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode akuntansi dimana
pengeluaran ini terjadi.
Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan
dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai
revenue expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada
periode terjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan
umumnya pengeluaran ini sifatnya rutin.

3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
a. Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara langsung
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
b. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang tidak
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu.

4. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya
a. Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik
yang eksplisit dengan output.
b. Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau
programmed cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan
yang akurat dengan output.
c. Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang terjadi
dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan
organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.

5. Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit
berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara
biaya aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya
berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin
besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya
variabel.
c. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai
dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak
sebanding/proporsional.

6. Berdasarkan Objek yang dibiayainya
a. Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi
kepada objek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat
diidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.

Tujuan dan Manfaat Akuntansi Biaya

Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu
untuk :

  • Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
  • Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat membantu dalam : (a) penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses, (b) penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok, (c) penetapan laba.
  • Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.

Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting.

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

  • Biaya (cost) berbeda dengan beban (expense), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan
  • Beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan.

Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss

Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi keuangan sebagai bagian dari akuntansi yang berkaitan erat terhadap persiapan laporan keuangan untuk pihak eksternal, seperti kreditor, pemasok, pemegang saham, kreditor, serta dirjen pajak.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Laporan yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK/PSAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK.

LAPORAN KEUANGAN
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari laporan rugi / laba (ikhtisar rugi / laba), neraca, laporan perubahan modal ( equitas ), dan laporan arus kas (cash flow).

Cara penyajian laporan keuangan bisa bervariasi namun tetap harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang di tetapkan dalam SAK. Sedangkan untuk laporan keuangan yang lengkap menurut SAK harus terdapat catatan atas pos-pos dalam laporan keuangan ( Pos-pos Rugi / laba dan neraca ).

Dasar-dasar Akuntansi

Pengertian dan Prinsip Akuntansi

Pengertian
Akuntansi berkaitan dengan cara-cara atau teknik pencatatan, penggolongan, merangkum, dan melaporkan transaksi keuangan suatu perusahaan/organisasi dalam periode tertentu yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan penilaian kinerja. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan paparan mengenai kegiatan-kegiatan akuntansi tersebut di atas, prinsip akuntansi, laporan keuangan dan analisisnya. Rasanya sulit merangkum semua paparan dalam suatu tulisan pendek, tapi fokus dari tulisan ini adalah mencoba memberikan pedoman umum mengenai akuntansi dan bagaimana membaca kinerja suatu perusahaan/organisasi yang tercermin dalam laporan keuangannya. Apa sebenarnya perbedaan antara pembukuan dan akuntansi?
Pembukuan: hanya kegiatan pencatatan dari kejadian ekonomi/transaksi bisnis (salah satu dari proses akuntansi)
Akuntansi: melibatkan seluruh proses akuntansi (pencatatan, penggolongan, peringkasan, penyiapan laporan keuangan)

Siklus, persamaan, dan metode pencatatan Akuntansi

Pada prinsipnya siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi bisnis (business transaction) dan penyiapan dokumen yang berkaitan dengan transaksi tersebut (documents of source). Dari dokumen ini kita melakukan penjurnalan dan penggolongan (posting) ke dalam buku besar (general ledger) sesuai dengan jenis transaksinya. Dari buku besar, kita melakukan kompilasi ke neraca percobaan (trial balance). Neraca percobaan merupakan sumber untuk membuat laporan keuangan (financial statement) dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca.

Ilustrasi Proses Akuntansi
Jurnal (Journals)
Jurnal bisa berbentuk dua-kolom ataupun multi-kolom. Kegunaannya sama, dan keduanya memuat debit dan kredit. Perbedaannya hanya pada layout-nya. Jurnal dua-kolom digunakan untuk jurnal umum. Multi-kolom umumnya digunakan untuk pengeluaran/penerimaan kas, karena satu kolom untuk kredit/debit yang selalu sama dan kolom-kolom lainnya adalah biaya/sumber penerimaan yang bermacam-macam.

Laporan Keuangan
Laporan Keuangan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan yang meliputi laporan laba-rugi, neraca, dam laporan arus kas, yang berguna dalam pengambilan keputusan. Tujuan pembuatan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai prospek arus kas, kondisi keuangan, kinerja dan laba, dan pembiayaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat digunakan untuk membuat keputusan dan menilai kinerja manajemen.

Praktik Pencatatan s/d Laporan Keuangan
Kita akan coba ilustrasikan proses akuntansi diatas dalam sebuah pencatatan sederhana dari sebuah perusahaan di bawah ini. Yang perlu diperhatikan adalah pentingnya penggolongan setiap transaksi secara benar sehingga setiap kegiatan usaha dapat diringkas dan memberikan informasi yang tepat.